Eps 6 El Chavana : Rintangan baru

Fajar mulai menyingsing, ayam jantan belum puas berkokok. Panglima Kaeshill dan sang puteri diam diam sudah berjalan menyusuri pintu keluar desa.

Mereka bertemu pengawal pintu gerbang , sambil menguap tanda ia mengantuk berat
" pagi sekali kalian berdua berangkat berkelana"

"Hmpp... Aku tak mau mengganggu masyarakat desa, aku takut mereka terlalu sibuk" . "Tumben sekali kau tak tertidur .... Jiehum "

"Hufffhh .. Pekerjaan ini selalu membosankan bagi ku " gerutunya
"Bisa aku ikut kalian berdua berkelana ??" pinta Jiehum pada Kaeshill

"Tentu, mari ikut bersam kami" sang putri tanpa kompromi langsung menyetujuinya

Namun tiba tiba raut muka Kaeshill Berubah, "enak saja kau bilang begitu, nanti urusanku dengan kakek tua itu bisa panjang"

"Tapiii.." belum selesai sang putri berbicara, langsung Jiehum menimpali
"Tidakk,, tidak .. Tuan putri , aku hanya bercanda" 

Kaeshill dan tuan putri langsung saja berlalu begitu saja melewati gerbang desa.

"Hati hati kalian berdua, jangan lupa mampir kesini jika perlu bantuan"

Sang puteri dan panglima pergi meninggalkan desa dan berlalu jauh"

Waktu hampir menunjukkan bahwa mentari mulai terbenam. Namun mereka belum menemukan tempat persinggahan, bahkan mereka kini berada di tengah bukit yang cukup curam.

"Sepertinya hari mulai gelap, Kaeshill, kita akan bermalam dimana ?"
Tanya sang puteri

"Sepertinya kita masih jauh dari pedesaan, kita terpaksa harus bermalam disini"

"Apaa, bukannya disini gelap dan dingin" sambil mengerutkan dahi sang putri seolah memperjelas kalimatnya

"Tenang,, kita akan membuat api unggun disini, jadi tuan putri tak perlu khawatir dengan gelap"

"Lalu kalau dingin ? 

Sambil cekikikan panglima menjawab " kalu itu serahkan saja padaku"

"Hahhh, maksudnyaa, beraninya kau, dasar pengawal mesum, kemari kau biar ku cincang otak otak kotor itu"

Mereka mah kejar kejaran kesana kemari.
Yaa, walau bagaimanapun meski sang putri seorang anak raja, dan kaeshill hanya pengawal, namun mereka sebenarnya merupakan sahabat. 

Kaeshill yang sudah lama tinggal di areal kerajaan tentu sudah mengenal tu putri dengan baik. Begitu juga tuan putri, ia selalu merasa kesepian di kastil, mau tak mau ia berbaur dengan para panglima, pelayan, dan para prajurit.

"Sekalian aku akan mulai melatihmu tentang peperangan, malam ini juga"

Brukkkk.. Tuan putri menabrak Kaeshill yang tiba tiba berhenti berlari

Tuan putri hanya bengong melihat tingkah pengawalnya yang aneh dan dingin.

"Sekarang kita harus membuat tenda dan api unggun" 

"Baiklah, aku akan mencari ranting kayu kering, kau yang bikin tenda. Tapi setelah ini kau harus cepat melatihku soal peperangan"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Rakyat : Kota Ketapang, Kalimantan Barat

Puisi Terakhirku...