Pagi

Selamat pagi semua
Ketika mentari pagi masih malu malu menampakkan dirinya
Disertai kabut yang mulai memudar
Air yg bergenang memercikkan ke sekitar
Terbang kesana kemari
Jalan yg berlubang membentur kaki terlalu

Berjalan
Mengejar mentari pagi
Hingga lelah hati tak mampu mencapai
Berhenti berharap

Hujan mengguyur sukma
Melayang terbawa angin dan terbang
Pohon pohon berjajar rapi melambai lambai
Seakan memberi semangat hidup
Terpercik percikan air ke wajah

Tiba tiba mataku terbuka
Mencoba bangkit dari segala penderitaan
Maju
Terus melangkah dan terus maju
Walau harus terjatuh lagi
Demi engkau
Yang tersayang dan terkasih
Belahan jiwa dan raga


Karya : Nur Cahyono Romadhona

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Rakyat : Kota Ketapang, Kalimantan Barat

Puisi Terakhirku...