Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Cinta Sejati : Season 2

Saat libur semester telah tiba. Libur semester pertama kami untuk tingkatan sekolah menengah. Saat itu, aku sudah menyimpan nomor hp nya di kontak penyimpanan hp ku, bahkan lebih tepatnya hp ibuku atau hp kakakku, Entahlah itu milik bersama. Aku mulai mengirim pesan terlebih dahulu. "Assalamualaikum"... Pesan pertamaku padanya. Aku sudah memastikan itu benar benar nomor dia, karna sahabatku sudah lebih dahulu berkirim pesan dengannya.  Saat pesan sudah di jawab, ia tak tahu itu nomor siapa, dengan otomatis ia pasti menanyakan dengan siapa ia berkirim pesan. Namun, karna belum bernyalinya aku, aku tak langsung mengungkapkan identitasku, aku menggunakan nama samaran. "boleh kenalan nggak" aku mengaku anak kampung sebelah, "boleh" jawabnya singkat. Kami berkenalan dan mengobrol melalui pesan singkat, ku tak tahu ia menyadari atau sekedar mengabaikan saja. Hari demi hari, setelah beberapa lama akhirnya ia menyadari bahwa itu aku. Siapa lagi kalau bukan teman t...

Cinta Sejati : Season 1

Namanya Rindy, salah satu teman satu kelasku. Wajahnya putih, badannya tidak terlalu tinggi, bahkan bisa dibilang pendek😁 ,badannya sedikit berisi namun bukan gemuk, nampak tangannya yang kurus, rambutnya kini ku tahu lurus bergelombang, karna ia selalu menutupnya dengan kerudung. Ia selalu bersama dengan seorang temannya.   Hanna, salah satu teman yang masih kerabat dengannya, ku tak tahu dari jalur mana mereka berkerabat, mungkin tak begitu penting juga, aku tak perduli. Mereka sama sama putih, namun tinggi Hanna sedikit di atas Rindy. Awal mulanya, kita bertemu dan berkumpul karna kami satu kelas, saat itu sedang Masa Orientasi Siswa (MOS). Tak ada yang spesial, tak ada perkenalan, bahkan tak ada daya tarik tersendiri diriku terhadapnya. Biasa saja, bahkan saat aku memandangnya, terlihat abstrak, wajah wajah baru ku kenal, bahkan dirinya tak pandai berdandan, yang kulihat hanya bedaknya yang putih, mungkin itu bedak bayi.  Tanpa perkenalan secara langsung, kutahu namanya Rindy, yaa...

Cerita Sekolah

Namanya Rindy, salah satu teman satu kelasku. Wajahnya putih, badannya tidak terlalu tinggi, bahkan bisa dibilang pendek😁 ,badannya sedikit berisi namun bukan gemuk, nampak tangannya yang kurus, rambutnya kini ku tahu lurus bergelombang, karna ia selalu menutupnya dengan kerudung. Ia selalu bersama dengan seorang temannya.   Hanna, salah satu teman yang masih kerabat dengannya, ku tak tahu dari jalur mana mereka berkerabat, mungkin tak begitu penting juga, aku tak perduli. Mereka sama sama putih, namun tinggi Hanna sedikit di atas Rindy. Awal mulanya, kita bertemu dan berkumpul karna kami satu kelas, saat itu sedang Masa Orientasi Siswa (MOS). Tak ada yang spesial, tak ada perkenalan, bahkan tak ada daya tarik tersendiri diriku terhadapnya. Biasa saja, bahkan saat aku memandangnya, terlihat abstrak, wajah wajah baru ku kenal, bahkan dirinya tak pandai berdandan, yang kulihat hanya bedaknya yang putih, mungkin itu bedak bayi.  Tanpa perkenalan secara langsung, kutahu namanya Rindy, yaa...

Puisi terkkahirku (2)

Puisi Terkahirku; Takdir kita Akankah semua sampai disini Apakah telah berakhir Semua telah terjadi Tak ingin ku berhenti Bisakah kau mengerti.. Semua ini Ku tak berharap apapun Harapanku tlah musnah Mimpiku telah berubah Kau tahu... Masih sering melintas Masih sering terbesit Dirimu sangatlah berarti Kau sangat kunanti Tapi... Kini kutelah menyadari Kau akan dapatkan semua Kebahagiaan... Ketentraman.... Kesetiaan.... Kenyamanan.... Tapi bukan bersamaku Kau tak pantas untukku Untuk bersanding bersamaku Karna Kau telah jauh diatasku Kau lebih berhaga dariku Aku hanya sampah belaka Yang tak akan membuatmu bahagia Karna mungkin akan membuatmu Sengsara Harusnya aku disana? Atau Haruskah aku disana? Angin malam telah membisikkan Menusuk di gendang telinga Memekakkan Menyadarkanku Kau tak pantas untuknya Kau tak pantas untuknya Bait demi bait telah tergores Tinta yang habis harus kucari Tapi... Hasrat ini telah mati Hanya untukmu semua ini Aku takkan melupakanmu Tapi aku juga Tak akan mengej...