Cinta Sejati : Season 2
Saat libur semester telah tiba. Libur semester pertama kami untuk tingkatan sekolah menengah.
Saat itu, aku sudah menyimpan nomor hp nya di kontak penyimpanan hp ku, bahkan lebih tepatnya hp ibuku atau hp kakakku, Entahlah itu milik bersama.
Aku mulai mengirim pesan terlebih dahulu.
"Assalamualaikum"... Pesan pertamaku padanya.
Aku sudah memastikan itu benar benar nomor dia, karna sahabatku sudah lebih dahulu berkirim pesan dengannya.
Saat pesan sudah di jawab, ia tak tahu itu nomor siapa, dengan otomatis ia pasti menanyakan dengan siapa ia berkirim pesan.
Namun, karna belum bernyalinya aku, aku tak langsung mengungkapkan identitasku, aku menggunakan nama samaran.
"boleh kenalan nggak" aku mengaku anak kampung sebelah,
"boleh" jawabnya singkat.
Kami berkenalan dan mengobrol melalui pesan singkat, ku tak tahu ia menyadari atau sekedar mengabaikan saja.
Hari demi hari, setelah beberapa lama akhirnya ia menyadari bahwa itu aku.
Siapa lagi kalau bukan teman temanku. Merekalah yang mengungkapkannya.
Akhirnya kami mengobrol melalui pesan singkat dengan menjadi "aku".
Banyak mengobrol aku jadi tahu, tanggal lahirnya , warna faforit, makanan favorit, minuman favorit, dan lain lain.
Mungkin ada beberapa kesempatan untuk aku mengungkapkan semua perasaanku padanya, semua yang ada di lubuk hatiku.
Tapi.. Aku tak mau terburu buru, aku harus menunggu, hingga tepat waktu untuk ku utarakan semua yang ada dihatiku.
Walaupun aku tahu kesukaannya tapi bukan aku mau membelikannya sesuatu atau apalah itu. tapi ya sudahlah, aku sudah tahu, itu sedikit telah mengobatiku.
...
Setelah libur semester telah berlalu, kami kembali ke kelas untuk saling bertatap muka.
Dag dig dug rasa hati ini akan berjumpa dengannya, aku berharap setelah kedekatan kami di pesan singkat kemarin, kami menjadi lebih dekat.
Dan yaaa.. Benar saja, kami menjadi lebih dekat. Tapi, kami disini bukanlah aku dan dia, melainkan aku dan teman temanku bersama dia dan teman temannya.
Rindy.... Dalam diam aku selalu menatapnya dalam dalam, ia mengatakan itu kemudian hari, bahkan aku tak menyadari hal itu, tapi ia ternyata tahu.
Ketika kami mengobrol, tak pernah ku ingat kita berdua saja yang mengobrol, selalu ada teman teman kami sebagai jembatan obrolan, istilahnya aku cuma ikut "nimbrung" disana.
...
Sampai suatu saat, Aku tahu sesuatu tentangnya, ia menyukai salah satu kakak kelas, ia lebih tampan, keren, dan lebih dimatanya, ia mengatakan didalam lampiran kertasnya bahwa "cinta pada pandangan pertama" itu yang ia rasakan.
Tergores rasa di hati ini mengetahui hal itu, tapi aku sadar akan diriku.
Dan di meja belajarnya ia goreskan tulisan "sinar" dan ia selalu menjadikan itu sebagai pegangan hatinya.
Namun ku tahu cintanya juga bertepuk sebelah tangan, kakak kelas itu tak menyukai rindi, tapi ia menyukai temannya yang sekelas dengan kakak kelas.
Rindy pernah tahu kalau aku tahu lagu dari Charly St12 yaitu "Sinar Jangan Menangis", ia memintaku untuk menyanyikan lagu itu.
Tapi aku sangat gugup. Karna jujur, aku tak hafal lagu itu, aku cuma hafal liriknya, tapi belum pernah ku dengar lagu aslinya.
Aku tahu kenapa ia begitu antusias dengan lagu itu, apa lagi kalau bukan "sinar". Aku hafal liriknya karna aku menyukai band St12. Aku tahu liriknya dari buku chord lagu yang pernah aku beli semasa sekolah dasar.
Namun seperti ada kekuatan sendiri untuk aku mencari tahu lagu itu lewat teman temanku, setelah dapatkan lagu itu aku berusaha menghafalkan intonasi lagu tersebut. Dan berharap ia akan memintaku menyanyikan lagi.
"kamu bisa nyanyiin lagu ini nggak" "kamu kan hafal" "ini yang ada di buku lagu kamu". Sedikit ku ingat kata katanya
Aku yang gugup cuma bisa berbata bata.
"apal sih" "aku apal liriknya doang sih" "aku bacakan liriknya aja ya" "aku belum terlalu hafal soalnya" jawabku ngeles..
...
Aku selalu menuliskan secarik secarik prasasti bukti cinta sejatiku, yang kini harus ku pendam dalam dalam perasaan ini
"sinar" sebuah sinar yang tak menemukan titik cahayanya, "sinar" sebuah cahaya dari cahaya.
Apalah dayaku "cahayaku redup". Tak sebanding dengan kakak kelas yang ia suka. Aku tahu aku siapa.
Berharap padanya aku terlalu serakah, ia begitu sempurna bagiku. Bahkan aku tak mampu untuk sekedar melangkah di sampingnya.
Aku penah mencobaya, karna tak sanggup bahkan jantungku seperti berhenti berdetak, "Deg".
Karna pacuan jantungku yang sangat deras sehingga membuatnya sakit, bahkan secara fisik, bukan cuma perasaan.
💖💗💓💕💞💝🙎🙇
Komentar
Posting Komentar