Puisi terkkahirku (2)

Puisi Terkahirku;
Takdir kita

Akankah semua sampai disini
Apakah telah berakhir
Semua telah terjadi
Tak ingin ku berhenti

Bisakah kau mengerti.. Semua ini
Ku tak berharap apapun
Harapanku tlah musnah
Mimpiku telah berubah
Kau tahu...

Masih sering melintas
Masih sering terbesit
Dirimu sangatlah berarti
Kau sangat kunanti
Tapi...

Kini kutelah menyadari
Kau akan dapatkan semua
Kebahagiaan...
Ketentraman....
Kesetiaan....
Kenyamanan....
Tapi bukan bersamaku

Kau tak pantas untukku
Untuk bersanding bersamaku
Karna
Kau telah jauh diatasku
Kau lebih berhaga dariku
Aku hanya sampah belaka
Yang tak akan membuatmu bahagia

Karna mungkin akan membuatmu
Sengsara

Harusnya aku disana?
Atau
Haruskah aku disana?

Angin malam telah membisikkan
Menusuk di gendang telinga
Memekakkan
Menyadarkanku
Kau tak pantas untuknya
Kau tak pantas untuknya

Bait demi bait telah tergores
Tinta yang habis harus kucari
Tapi...
Hasrat ini telah mati

Hanya untukmu semua ini
Aku takkan melupakanmu
Tapi aku juga
Tak akan mengejarmu
Biarlah dirimu menjadi masalalu
Masa dimana ku rapuh
Kau mengisi lembaran kosongku
Dengan goresan tinta yang indah

Kini kita melangkah
Dengan tujuan dan arah yang tertata

Kau tempuh jalanmu
Kan ku tempuh jalanku


Aku yang telah menyadari semua takdir telah tertulis ....








Tulisan ini hanya fiktif belaka tanpa ada maksud menyinggung pihak manapun
Jika kalian suka
Silahkan komentar dan ikuti kami

Terimakasih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Rakyat : Kota Ketapang, Kalimantan Barat

Puisi Terakhirku...