Eps.2 Mencari Jalan

Sap.. sap...sap...sapp

 sang panglima membawa tuan putri berlari dan mencoba keluar dari kastil.
  mereka menyadari tiap pintu gerbang keluar telah di jaga oleh pasukan musuh. 

 "tuannn...  tuan panglima"

seseorang memanggil mereka berdua. "sepertinya aku mengenali suara itu" pikir panglima,
 "akhshaii".

"ikutlah bersamaku untuk bersembunyi tuan panglima, tuan putri". kata sang pelayan akhshaii.

"kemana kita mau bersembunyi? " kata tuan putri.
"ikuti hamba tuan".

mereka berlari menuju tempat pemandian keluarga istana. disana terdapat tempat persembunyian sementara yang aman.

"Ini cuma masalah waktu, tak lama lagi mereka pasti akan menemukan kita", "kita harus segera kabur dari kastil ini"

istana kerajaan safana dikelilingu tembok pertahanan yang kokok dan tinggi. memiliki 4 gerbang utama dan beberapa gerbang darurat kecil.

" kita lewat gerbang timur laut istana saja", kata sang panglima.

"tapi tuan, disana dijaga sekitar 15 prajurit musuh, kalau kita melawan itu akan memancing prajurit lain datang, dan kita akan tertangkap". timpal pelayan akhshaii.
 
"kau benar" ... "kita harus melakukan pancingan" ... "kita giring sebagian besar prajurit menjauh dari gerbang" jelas panglima.

"biar aku yang memancing mereka tuan" kata sang panglima.

nampak tuan putri sebenarnya tidak setuju dengan saran dari pelayannya. ia keberatan dengan keputusan itu. tapi, kebulatan tekat sang pelayan tidak dapat di ganggu gugat oleh siapapun.

"tidak apa-apa tuan putri,yang penting tuan putri selamat" kata pelayan tersebut.

"Aku pasti akan kembali suatu saat nanti, pastikan kau masih hidup akhshaii, jalankan rencana darurat kita" kata sang panglima.

mereka menjalankan aksinya. sang pelayan menghampiri sekumpulan prajurit yang berjaga di pintu timur laut. dia meledek para prajurit " dasar prajurit bed****bah, kejar aku kalau bisa ".
para prajurit yang merasa dihina langsung mengejar pelayan. ia lari menjauh dari gerbang timut laut.
 
nampak 5 prajurit mengjarnya, lalu menyusul lagi 4 prajurit.

"lagi.. lagi.. ayoo lebih banyak lagi" dalam hati sang pelayan.

ia berharap seluruh prajurit mengejarnya dan meninggalkan gerbang timur laut. agar panglima dan tuan putri bisa kabur dengan mudah.

sementara di depan gerbang, tersisa 3 prajurit lagi disana.
segera sang panglima menyerang mereka secepat kilat. dan ia membawa tuan putri keluar melalui gerbang itu.

 "aku harap kalian selamat" gumam sang pelayan di tengah kepungan puluhan prajurit musuh. nampak ia pasrah dengan keadaannya. 5 pedang menancap di punggungnya, ia masih berharap tuan putri selamat. "maafkan aku panglima kaesshil, nampaknya aku tak bisa menepati janjiku".

jalan panglima dan putri belum selesai, gerbang timur laut itu menuju sebuah hutan lebat " hutan terlarang" , hutan dari kerajaan siluman dan binatang binatang buas.

 mengetahui sang putri dan panglima berhasil kabur dari istana, raja api geram dan langsung memerintahkan pasukan khusus untuk menyusuri hutan terlarang tersebut.
 "kita harus segera menemukan mereka tuanku" kata sang penasehat raja api. " kalau tidak mereka akan menyerang balik kerajaan kita ini".
 
"jangan khawatir, mereka cuman tikus tikus lemah, hanya seorang panglima dan sang putri yang tidak tahu berperang, bisa apa mereka? " jawab raja api sambil tertawa. " mungkin juga mereka mati dihutan terlarang,  diterkam binatang buas ataupun dimakan siluman".

"prajurit!!!  siapkan upacara pembakaran bangkai raja sialan itu, kita akan mengadakan acara besok pagi".

"Baik Tuanku"

~Bersambung........... .....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Rakyat : Kota Ketapang, Kalimantan Barat

Puisi Terakhirku...