Eps. 5 Pengembaraan Dimulai ( El - Chavana)
Kakek...
Kemana aku harus pergi sekarang? Tak mungkin aku biarkan kerajaan ini di kuasai raja yang bengis itu. Tapi aku tak punya cukup kekuatan untuk menyerang mereka seorang diri. Apa yang harus kulakukan?
Tanya panglima kaeshill kepada sang tetua kampung tersebut.
Kami akan selalu mendukungmu. Datanglah kapanpun. Jawab tetua desa.
Aku tahu. Tapi tak mungkin kekuatan kita mampu mengalahkan mereka.
Tenanglah, jika dirimu hendak mencari jalan keluar masalahmu, pergilah ke selatan. Carilah petapa resi putih.
Petapa resi putih?
Benar, ia tinggal di sekitar bukit naganara. Carilah kesana.
Baik kakek. Terimakasih atas sarannya.
Lalu bagaimana dengan tuan putri. Apa kau akan mengajaknya.
Entahlah kek, aku sendiri sebenarnya tak tega membawanya berkelana ke plosok penjuru negri. Tapi aku tak tahu.
Sebaiknya kau tanyakan padanya dulu.
Baiklah kek.
Mereka keluar dari sudut ruangan kecil tempat mereka berunding. Sepertinya itu ruangan pribadi tetua desa.
Setelah beberapa lama, sang panglima mencari tuan putri untuk memberitahukan tentang perjalanan yang akan ia tempuh.
Mereka berbicara di taman dekat danau desa.
Panglima kaeshill langsung menanyakan tentang niatan nya itu.
Kemudian sang putri menjawab.
Sebenarnya aku ingin tinggal disini saja. Bersembunyi dari kerajaan dan hidup damai.
Tapi, bagaimana dengan rakyatku, bagaimana tentang titah ayahandaku, pasti ia sedih mengetahui jika aku mentelantarkan rakyatnya.
Aku harus menjadi kuat. Aku harus bisa melindungi rakyatku. Seperti ayahku.
Jadi tuan putri akan ikut denganku? Tanya panglima
Iya. Aku ikut denganmu.
Baik. Laksanakan tuan putri.
Tapi aku mempunyai satu permintaan. Tanya sang putri
Apa itu?
Kau harus melatihku tentang peperangan, mengolah busur, memainkan pedang, dan berlatih beladiri.
Baik tuan putri. Aku sangat yakin tuan putri bisa melakukannya.
Sebab kata kakek tetua, tuan putri memiliki warisan ilmu merah yang sangat alami.
Benarkah.
Selesai bebicara mereka kembali ke pondok mereka beristirahat.
Tanpa mereka sadari, warga desa berbondong memberikan beberapa perbekalan untuk perjalanan panjang tuan putri dan panglima.
Bahkan mereka memberikan banyak sekali kepingan emas yang bisa digunakan untuk berbelanja di perjalanan.
"ingat cucu cucuku. Perjalananmu melewati beberapa kerajaan milik tetangga. Berhati hatilah" pesan tetua desa.
"sepertinya kami harus berangkat besok pagi. Kami harus segera bergegas kakek"
Keeaokan harinya mereka berangkat memulai petualangan baru mereka.
Bersambung........
Komentar
Posting Komentar