Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Cinta Sejati : Season 2

Saat libur semester telah tiba. Libur semester pertama kami untuk tingkatan sekolah menengah. Saat itu, aku sudah menyimpan nomor hp nya di kontak penyimpanan hp ku, bahkan lebih tepatnya hp ibuku atau hp kakakku, Entahlah itu milik bersama. Aku mulai mengirim pesan terlebih dahulu. "Assalamualaikum"... Pesan pertamaku padanya. Aku sudah memastikan itu benar benar nomor dia, karna sahabatku sudah lebih dahulu berkirim pesan dengannya.  Saat pesan sudah di jawab, ia tak tahu itu nomor siapa, dengan otomatis ia pasti menanyakan dengan siapa ia berkirim pesan. Namun, karna belum bernyalinya aku, aku tak langsung mengungkapkan identitasku, aku menggunakan nama samaran. "boleh kenalan nggak" aku mengaku anak kampung sebelah, "boleh" jawabnya singkat. Kami berkenalan dan mengobrol melalui pesan singkat, ku tak tahu ia menyadari atau sekedar mengabaikan saja. Hari demi hari, setelah beberapa lama akhirnya ia menyadari bahwa itu aku. Siapa lagi kalau bukan teman t...

Cinta Sejati : Season 1

Namanya Rindy, salah satu teman satu kelasku. Wajahnya putih, badannya tidak terlalu tinggi, bahkan bisa dibilang pendek😁 ,badannya sedikit berisi namun bukan gemuk, nampak tangannya yang kurus, rambutnya kini ku tahu lurus bergelombang, karna ia selalu menutupnya dengan kerudung. Ia selalu bersama dengan seorang temannya.   Hanna, salah satu teman yang masih kerabat dengannya, ku tak tahu dari jalur mana mereka berkerabat, mungkin tak begitu penting juga, aku tak perduli. Mereka sama sama putih, namun tinggi Hanna sedikit di atas Rindy. Awal mulanya, kita bertemu dan berkumpul karna kami satu kelas, saat itu sedang Masa Orientasi Siswa (MOS). Tak ada yang spesial, tak ada perkenalan, bahkan tak ada daya tarik tersendiri diriku terhadapnya. Biasa saja, bahkan saat aku memandangnya, terlihat abstrak, wajah wajah baru ku kenal, bahkan dirinya tak pandai berdandan, yang kulihat hanya bedaknya yang putih, mungkin itu bedak bayi.  Tanpa perkenalan secara langsung, kutahu namanya Rindy, yaa...

Cerita Sekolah

Namanya Rindy, salah satu teman satu kelasku. Wajahnya putih, badannya tidak terlalu tinggi, bahkan bisa dibilang pendek😁 ,badannya sedikit berisi namun bukan gemuk, nampak tangannya yang kurus, rambutnya kini ku tahu lurus bergelombang, karna ia selalu menutupnya dengan kerudung. Ia selalu bersama dengan seorang temannya.   Hanna, salah satu teman yang masih kerabat dengannya, ku tak tahu dari jalur mana mereka berkerabat, mungkin tak begitu penting juga, aku tak perduli. Mereka sama sama putih, namun tinggi Hanna sedikit di atas Rindy. Awal mulanya, kita bertemu dan berkumpul karna kami satu kelas, saat itu sedang Masa Orientasi Siswa (MOS). Tak ada yang spesial, tak ada perkenalan, bahkan tak ada daya tarik tersendiri diriku terhadapnya. Biasa saja, bahkan saat aku memandangnya, terlihat abstrak, wajah wajah baru ku kenal, bahkan dirinya tak pandai berdandan, yang kulihat hanya bedaknya yang putih, mungkin itu bedak bayi.  Tanpa perkenalan secara langsung, kutahu namanya Rindy, yaa...

Puisi terkkahirku (2)

Puisi Terkahirku; Takdir kita Akankah semua sampai disini Apakah telah berakhir Semua telah terjadi Tak ingin ku berhenti Bisakah kau mengerti.. Semua ini Ku tak berharap apapun Harapanku tlah musnah Mimpiku telah berubah Kau tahu... Masih sering melintas Masih sering terbesit Dirimu sangatlah berarti Kau sangat kunanti Tapi... Kini kutelah menyadari Kau akan dapatkan semua Kebahagiaan... Ketentraman.... Kesetiaan.... Kenyamanan.... Tapi bukan bersamaku Kau tak pantas untukku Untuk bersanding bersamaku Karna Kau telah jauh diatasku Kau lebih berhaga dariku Aku hanya sampah belaka Yang tak akan membuatmu bahagia Karna mungkin akan membuatmu Sengsara Harusnya aku disana? Atau Haruskah aku disana? Angin malam telah membisikkan Menusuk di gendang telinga Memekakkan Menyadarkanku Kau tak pantas untuknya Kau tak pantas untuknya Bait demi bait telah tergores Tinta yang habis harus kucari Tapi... Hasrat ini telah mati Hanya untukmu semua ini Aku takkan melupakanmu Tapi aku juga Tak akan mengej...

Eps. 5 Pengembaraan Dimulai ( El - Chavana)

Kakek... Kemana aku harus pergi sekarang? Tak mungkin aku biarkan kerajaan ini di kuasai raja yang bengis itu. Tapi aku tak punya cukup kekuatan untuk menyerang mereka seorang diri. Apa yang harus kulakukan? Tanya panglima kaeshill kepada sang tetua kampung tersebut. Kami akan selalu mendukungmu. Datanglah kapanpun. Jawab tetua desa. Aku tahu. Tapi tak mungkin kekuatan kita mampu mengalahkan mereka. Tenanglah, jika dirimu hendak mencari jalan keluar masalahmu, pergilah ke selatan. Carilah petapa resi putih. Petapa resi putih? Benar, ia tinggal di sekitar bukit naganara. Carilah kesana. Baik kakek. Terimakasih atas sarannya. Lalu bagaimana dengan tuan putri. Apa kau akan mengajaknya. Entahlah kek, aku sendiri sebenarnya tak tega membawanya berkelana ke plosok penjuru negri. Tapi aku tak tahu. Sebaiknya kau tanyakan padanya dulu. Baiklah kek. Mereka keluar dari sudut ruangan kecil tempat mereka berunding. Sepertinya itu ruangan pribadi tetua desa. Setelah beberapa lama, sang panglima m...

Eps. 4 Kampung Halaman

Fajar mulai malu malu menampakkan cahya nya,  embun pagi dan kabut masih menyelimuti sebuah kampung kecil.  Nampak pasukan pemuda sudah berbaris rapi dengan salah seorang pendekar muda.  Satu per satu jurus jurus mereka peragakan dengan sangat kompak dan seirama. Nampak dari kejauhan dua orang berjalan tertatih tatih.  "siapa itu?  Sepertinya aku mengenali mereka?" "kaeshill?  Apa yang telah terjadi denganmu?  "siapa dia? " Tanya sang pendekar muda kepada sang panglima.  Yaa...  Bukannya menolong mereka terlebih dahulu malah ia langsung menginterogasi panglima.  "sudahlah tolong kami dulu..  Nanti akan ku jelaskan semuanya.  Mana kakek bonar" Tanpa sepatah kata ia langsung berlari dan memanggil "ayahandaa?.....  Tuan kaeshill datang, mereka seperti kelelahan" Akhirnya mereka dibawa ke rumah tetua desa di sana. Mereka langsung di obati dan di berikan tempat istirahat.  Sementara pendekar muda itu melanjutkan aktivitasnya bersama pasukan pemud...

Eps.2 Mencari Jalan

Gambar
Sap.. sap...sap...sapp  sang panglima membawa tuan putri berlari dan mencoba keluar dari kastil.   mereka menyadari tiap pintu gerbang keluar telah di jaga oleh pasukan musuh.   "tuannn...  tuan panglima" seseorang memanggil mereka berdua. "sepertinya aku mengenali suara itu" pikir panglima,  "akhshaii". "ikutlah bersamaku untuk bersembunyi tuan panglima, tuan putri". kata sang pelayan akhshaii. "kemana kita mau bersembunyi? " kata tuan putri. "ikuti hamba tuan". mereka berlari menuju tempat pemandian keluarga istana. disana terdapat tempat persembunyian sementara yang aman. "Ini cuma masalah waktu, tak lama lagi mereka pasti akan menemukan kita", "kita harus segera kabur dari kastil ini" istana kerajaan safana dikelilingu tembok pertahanan yang kokok dan tinggi. memiliki 4 gerbang utama dan beberapa gerbang darurat kecil. " kita lewat gerbang timur laut istana saja", kata sang panglima. "t...